Bayi rentan terkena berbagai macam penyakit karena imun tubuh mereka yang belum sekuat imun tubuh orang dewasa.
Menurut ahli kesehatan, imun tubuh anak di bawah usia 16 tahun masih dianggap rentan.
Oleh sebab itu, mereka perlu perlindungan ekstra, terutama dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan.
Penyebab batuk pilek pada bayi
Pilek pada bayi sebagian besarnya disebabkan karena virus. Lebih dari 200 jenis virus yang bisa menyebabkan flu, namun yang paling umum disebabkan karena rhinovirus. Sejenis virus yang menyebabkan pilek. Virus ini bertanggung jawab atas 10%-40% kasus pilek.
Virus lainnya yang dianggap bertanggung jawab adalah coronavirus, kemungkinannya menginfeksi bayi hingga 20%. Kemudian, ada juga parainfluenza serta Respiratory Syncytial Virus (RSV). Kedua-duanya adalah penyebab 10% pilek pada bayi.
Bagaimana virus flu (pilek) menginfeksi bayi
Pada umumnya, bayi terkena batuk pilek karena tertular dari orang tuanya, orang-orang disekitarnya, bisa juga tertular melalui benda-benda yang dipegang oleh orang pilek kemudian diletakkan dekat dengan bayi.
Virus bisa menginfeksi melalui pihak ketiga, yaitu benda-benda yang sering digunakan atau diberikan kepada bayi seperti sendok, pakaian, sarung tangan, dan lain-lain.
Virus akan menempel pada lapisan hidung atau tenggorokan bayi yang membuat tubuh bereaksi dengan mengirimkan sel darah putih untuk menyerang virus penyebab flu.
Namun karena imun tubuh belum kuat, biasanya serangan akan gagal yang akhirnya menyebabkan hidung dan tenggorokan bayi meradang serta mengeluarkan banyak lendir.
Untuk melawan penyakit ini, biasanya tubuh mengeluarkan banyak energi sehingga menimbulkan rasa lelah dan dan kadang-kadang menyebabkan anak menjadi demam.
Gejala flu pada bayi
Bayi di bawah usia 5 tahun sangat beresiko apabila terserang flu. Mereka harus segera dirujuk ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan penanganan. Karena tidak seperti orang dewasa, batuk pilek pada bayi bisa berbahaya bagi mereka.
Alasan utama mengapa penyakit ini, walaupun dianggap sepele namun berbahaya adalah karena, imun tubuh bayi yang belum selevel dengan imun tubuh orang dewasa.
Jika Anda sebagai orang tua melihat gejala flu pada anak, segera hubungi dokter agar anak bisa mendapatkan pengobatan dengan menggunakan obat anti virus yang tepat dan dosis yang benar.
Menurut ahli kesehatan, apabila obat diberikan pada 2 hari pertama ketika anak mulai memunculkan gejala, virus akan akan lebih mudah di atasi daripada membiarkannya hingga parah sebelum kemudian dibawa ke dokter.
Berikut adalah gejala-gejala yang biasanya muncul pada bayi yang akan terkena batuk pilek.
- Demam. Namun perlu diingat, tidak semua bayi mengalami demam ketika akan terkena flu.
- Menggigil atau tumbuh bergetar
- Batuk kering
- Hidung tersumbat
- Bayi tampak lelah
- Muntah dan diare (gejala tidak umum namun bisa saja terjadi)
Anak-anak yang terserang virus penyebab pilek pada umumnya akan merasakan:
- Sakit pada tenggorokan.
- Nyeri pada otot dan seluruh tubuh.
- Sakit kepala.
Kapan Anda harus waspada?
Apabila anak mulai menunjukkan gejala demam, hidung meler dan batuk-batuk, terutama pada anak dibawah 12 bulan. Mereka perlu segera dibawa ke dokter.
- Bayi di bawah 3 bulan yang mengalami demam hingga 38 derajat celcius atau lebih tinggi menandakan bahwa mereka terkena infeksi atau penyakit serius.
- Apabila bayi mengalami demam di atas 38 derajat Celcius berulang-ulang kali.
- Apabila bayi mengalami demam lebih dari 24 jam.
- Apabila bayi pilek dan kemudian mengalami batuk.
Gejala flu serius pada bayi
- Sulit bernafas atau bernafas dengan sangat cepat dan pendek-pendek.
- Warna kulit berubah menjadi kebiru-biruan atau warna abu-abu.
- Susah minum, jarang kencing atau jika bayi tampak mengalami gejala dehidrasi.
- Muntah parah atau jika berkelanjutan.
- Tidak mau bangun atau tidak mau berinteraksi.
- Selalu menangis apabila ditinggalkan.
Cara mengatasi batuk pilek pada bayi
- Tempatkan bayi di ruangan yang nyaman (hangat), yang tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
- Gunakan minyak esensial untuk meredakan gejala.
- Jika bayi kesulitan bernafas karena hidung tersumbat, gunakan air garam untuk mengencerkan lendir (ingus) dengan meneteskan di ujung hidung bayi.
- Gunakan alat penyedot ingus untuk membuang ingus dan melancarkan pernafasan bayi.
- Gendong atau pangku bayi dengan posisi tengkurap agar mereka lebih mudah bernapas dan tidak mengalami hidung tersumbat.
- Oleskan petrolium jelly di bagian luar hidung untuk mencegah iritasi.
- Gunakan kapas yang dibasahi air untuk membersihkan lendir yang mengeras pada dinding hidung bayi.
- Berikan bayi banyak cairan, entah itu air susu (ASI) atau kaldu sup jika anak sudah mulai makan.
- Bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Atau bisa juga berikan bayi Anda Madu Syifa Kids FLUBA.
Madu Syifa Kids Fluba merupakan formula nutrisi 100 % alami tanpa bahan kimia yang memadukan antara madu murni, habbatussauda dan herbal alami, kaya akan vitamin dan mineral alami yang sanagt dibutuhkan oleh anak-anak. Serta efektif untuk digunakan dalam pengobatan. 100 % alami tanpa pengawet, pewarna dan perasa, menjadikan madu herbal anak Syifa Kids jauh dari efek samping bahan kimia.
Insya Allah berkhasiat:
- Meredakan flu
- Meredakan batuk
- Meredakan pilek
- Meredakan sakit kepala
- Meredakan meriang
- Meredakan demam
- Meredakan masuk angin
- Meredakan perut kembung
- Meredakan mual
- Meredakan muntah
- Mengencerkan dahak
- Meningkatkan daya tahan tubuh
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanannya, silahkan Anda klik link di atas.
Cara mencegah agar bayi tidak terkena batuk pilek
- Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun antiseptik sebelum menyentuh bayi.
- Gunakan hanya pakaian yang bersih dan steril untuk bayi.
- Pastikan bayi Anda mendapatkan vaksinasi flu.
- Jauhkan juga bayi dari asap rokok.
- Jauhkan bayi dari orang-orang yang memiliki gejala flu atau batuk.
- Jaga imun tubuh bayi agar tetap sehat dengan memberinya banyak makanan bergizi.
The post Cara Mengatasi Batuk Pilek Pada Bayi appeared first on TeknikHidup.com.
from WordPress http://ift.tt/2mH3pIl
via IFTTT